Thursday, September 25, 2008
Girl in the red dress
Girl in the red dress,
I can see you from here,
sitting there in front of me,
unknowingly innocently
But there you are again,
beautiful and breath-taking
wrapped in a slim red dress
of which power astounds me
I don’t know why
you’re so alluring
Oh my, oh my…
it’s beyond my understanding
Maybe it’s the color red
the longest wave length
the stir of blood
rouse of passion
But damn you’re so hot
hot and red and hot
like the lust of roses
covetousness of the late sun
Ah, am I dreaming?
aren’t I still?
because you’re everywhere
lately
and all I can do is watch and see
while everyone sees what I’m supposed to see
only I can’t really see
the girl in the red dress
You,
are,
mine.
Soliloquist,
Sept 25, 2008
Comments : Wow! Finally! A poem of desire and selfishness. This is a writer's saying : I'm currently sitting in front of a real girl in red whose beauty becomes my inspiration for this poetry. Inspirations can come at any time. I just have to know :P
Wednesday, September 17, 2008
Musikku Temanku
Senandung nada-nada f, g, a
petikan keempat, kelima
vibrasi gelombang, menggelitik telinga
merangsang otak melipur lara
Nyanyikan lagu bersamaku
di kala hati sedih dan sendu
temani diriku jadilah hiburku
sampai sakitku enyah berlalu
Dendangkan melodi penuh arti
di kala sunyi sepi sendiri
temani diriku nikmati hari
hingga ajalku menyapa nanti
Siulkan suara irama serentak
di kala rasa cinta bergejolak
temani jiwaku tertawa terbahak
Keletak! Keletok! Keletak!
Soliloquist,
Sept 17, 2008
petikan keempat, kelima
vibrasi gelombang, menggelitik telinga
merangsang otak melipur lara
Nyanyikan lagu bersamaku
di kala hati sedih dan sendu
temani diriku jadilah hiburku
sampai sakitku enyah berlalu
Dendangkan melodi penuh arti
di kala sunyi sepi sendiri
temani diriku nikmati hari
hingga ajalku menyapa nanti
Siulkan suara irama serentak
di kala rasa cinta bergejolak
temani jiwaku tertawa terbahak
Keletak! Keletok! Keletak!
Soliloquist,
Sept 17, 2008
Comments : Sebenarnya mau bikin lebih panjang, tapi waktu itu waktu tidak mengizinkan.. lagian gw nulisnya juga di selembar kertas kecil, jadi gak muat mau nulis dimana lagi hahaha... so beginilah jadinya... namun gw suka sekali dengan puisi ini... cheers :X
Tuesday, September 2, 2008
Bulan Penuh Perjuangan
Kini sampailah di bulan
Di bulan penuh perjuangan
Diuji hati penuh ketetapan
Kini tibalah bulan Ramadhan
Hari-hari yang mulia
Mari tunaikan tradisi puasa
Memendam nafsu meredam dosa
Oh, bulan suci tlah datang
Mari biarkan lagu berdendang
Hati senang jiwa pun tenang
Kini sampailah di bulan
Bulan Ramadhan penuh perjuangan
Mari kita bukakan jalan
Dunia damai sesuai idaman.
Soliloquist,
Sept 2, 2008
Di bulan penuh perjuangan
Diuji hati penuh ketetapan
Kini tibalah bulan Ramadhan
Hari-hari yang mulia
Mari tunaikan tradisi puasa
Memendam nafsu meredam dosa
Oh, bulan suci tlah datang
Mari biarkan lagu berdendang
Hati senang jiwa pun tenang
Kini sampailah di bulan
Bulan Ramadhan penuh perjuangan
Mari kita bukakan jalan
Dunia damai sesuai idaman.
Soliloquist,
Sept 2, 2008
Karena ini tak pernah ku alami
Seperti terbangun di atas awan
angin nan sejuk memilin cahaya
bahagia melanda tak sanggup ku berkata
karena ini tak pernah kurasa
Pernahkah kau alami ini, kawan?
hati tenang, ceria selalu
merasa gugup, semuanya masih baru
ingin rasanya kuceritakan padamu
Seperti bidadari yang sungguh menawan
cintaku datang tanpa kuduga
menyandung hati membuat terpana
Oh, ku ingin begini selamanya
Pernahkah kau impikan sang rupawan?
yang merayu, memacu nafsu
yang menyatu, mengerti dirimu
ingin rasanya kumatikan waktu
Karena ini tak pernah ku alami
cinta bergelora bersemi di hati
setiap hari, hati pun bernyanyi
tolonglah jangan pernah berhenti.
Soliloquist
Sept 2, 2008
angin nan sejuk memilin cahaya
bahagia melanda tak sanggup ku berkata
karena ini tak pernah kurasa
Pernahkah kau alami ini, kawan?
hati tenang, ceria selalu
merasa gugup, semuanya masih baru
ingin rasanya kuceritakan padamu
Seperti bidadari yang sungguh menawan
cintaku datang tanpa kuduga
menyandung hati membuat terpana
Oh, ku ingin begini selamanya
Pernahkah kau impikan sang rupawan?
yang merayu, memacu nafsu
yang menyatu, mengerti dirimu
ingin rasanya kumatikan waktu
Karena ini tak pernah ku alami
cinta bergelora bersemi di hati
setiap hari, hati pun bernyanyi
tolonglah jangan pernah berhenti.
Soliloquist
Sept 2, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)